Assalamualaikum wr.wb.
Jumpa lagi dengan saya
. kali ini saya akan membahas tentang “Risk Management”
Setelah mendengar kata
resiko manajeman , pasti akan terkait dengan pengelolaan ketidakpastian. Yang
dimaksud dengan ketidakpastian adalah ketidakpastian yang mungkin terjadi terjaci
di suatu usaha/bisnis yang kita kelola.
Pengertian Manajemen
Resiko ? ? ?
adalah
proses pengukuran atau penilaian resiko serta pengembangan strategi
pengelolaannya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan
resiko kepada pihak lain, menghindari resiko, mengurangi efek negatif resiko,
dan menampung sebagian atau semua konsekuensi resiko tertentu.
Pentingnya Manajemen
Resiko ? ?
Setelah mengetahui arti dari Manajemen
Risiko, Kita dapat mengabil kesimpulan , mengapa manajemen resiko sangat
penting . Sikap
orang ketika menghadapi resiko berbeda-beda. Ada orang yang berusaha untuk
menghindari resiko, namun ada juga yang sebaliknya sangat senang menghadapi
resiko sementara yang lain mungkin tidak terpengaruh dengan adanya resiko.
Pemahaman atas sikap orang terhadap resiko ini dapat membantu untuk mengerti
betapa resiko itu penting untuk ditangani dengan baik.
Untuk
mengurangi bahaya tersebut maka harus ada jaminan untuk meminimalkan resiko
atau paling tidak mendistribusikannya selama pengembangan tersebut dan idealnya
resiko tersebut dihapus dari aktifitas yang mempunyai jalur yang kritis.
Resiko dari sebuah aktifitas yang
sedang berlangsung sebagian bergantung pada siapa yang mengerjakan atau siapa
yang mengelola aktifitas tersebut.
Resiko
dalam perangkat lunak memiliki dua karakteristik:
-
Uncertainty : tidak ada resiko yang 100% pasti muncul.
-
Loss : resiko berimbas pada kehilangan.
Dan
resiko memiliki tiga kategori:
-
Resiko proyek : berefek pada perencanaan proyek.
-
Resiko teknikal : berefek pada kualitas dan waktu pembuatan
perangkat lunak.
-
Resiko bisnis : berefek pada nilai jual produk
Langkah-langkah
dalam manajemen proses adalah :
Langkah
manajemen risiko di mulai dari mengidentifikasi resiko secara detail sehingga
kita dapat menilai dan meneliti tingkat risiko-resiko yang mungkin timbul.
Sehingga kita dapat gambaran mengenai resiko apa yang akan kita hadapi.
1.
Identifikasi
Resiko
Proses
ini meliputi identifikasi resiko yang mungkin terjadi dalam suatu aktivitas
usaha
Teknik-teknik
yang dapat digunakan dalam identifikasi resiko antara lain:
- Brainstorming
- Survei
- Wawancara
- Informasi histori
- Kelompok kerja
Untuk
keperluan identifikasi dan mengelola resiko yang dapat menyebabkan sebuah
pengembangan melampaui batas waktu dan biaya yang sudah dialokasikan, maka
perlu diidentifikasikan tiga tipe resiko yang ada yaitu:
- Resiko yang disebabkan karena kesulitan melakukan estimasi.
- Resiko yang disebabkan karena asumsi yang dibuat selama proses perencanaan.
- Resiko yang disebabkan adanya even yang tidak terlihat (atau tidak direncanakan)
2. Analisis Resiko
Setelah
melakukan identifikasi resiko, maka tahap berikutnya adalah pengukuran resiko
dengan cara melihat potensial terjadinya seberapa besar severity (kerusakan) dan
probabilitas terjadinya risiko tersebut.
33. Pengelolaan Resiko
Jenis-jenis
cara mengelola resiko :
a.
Risk
Avoidance
Yaitu
memutuskan untuk tidak melakukan aktivitas yang mengandung resiko sama sekali.
Dalam memutuskan untuk melakukannya, maka harus dipertimbangkan potensial
keuntungan dan potensial kerugian yang dihasilkan oleh suatu aktivitas.
b.
Risk
Reduction
Risk reduction atau
disebut juga risk mitigation yaitu
merupakan metode yang mengurangi kemungkinan terjadinya suatu resiko ataupun
mengurangi dampak kerusakan yang dihasilkan oleh suatu resiko.
c.
Risk
Transfer
Yaitu
memindahkan resiko pada pihak lain, umumnya melalui suatu kontrak (asuransi)
maupun hedging.
d.
Risk
Deferral
Dampak
suatu resiko tidak selalu konstan. Risk
deferral meliputi menunda aspek suatu proyek hingga saat dimana
probabilitas terjadinya resiko tersebut kecil.
e.
Risk
Retention
Walaupun
resiko tertentu dapat dihilangkan dengan cara mengurangi maupun mentransfernya,
namun beberapa resiko harus tetap diterima sebagai bagian penting dari aktivitas.
Penanganan
resiko:
a.
High
probability, high impact: resiko jenis ini umumnya dihindari ataupun ditransfer.
b.
Low
probability, high impact: respon paling tepat untuk tipe resiko ini adalah dihindari.
Dan jika masih terjadi, maka lakukan mitigasi resiko serta kembangkan contingency plan.
c.
High
probability, low impact: mitigasi resiko dan kembangkan contingency plan.
d.
Low
probability, low impact: efek dari resiko ini dapat dikurangi, namun biayanya dapat
saja melebihi dampak yang dihasilkan. Dalam kasus ini mungkin lebih baik untuk
menerima efek dari resiko tersebut.
4.
Implementasi Manajemen Resiko
Setelah
memilih respon yang akan digunakan untuk menangani resiko, maka saatnya untuk
mengimplementasikan metode yang telah direncanakan tersebut.
55. Menitoring Resiko
Sangatlah
penting untuk selalu memonitor proses dari awal mulai dari identifikasi resiko
dan pengukuran resiko untuk mengetahui keefektifitas respon yang telah dipilih
dan untuk mengidentifikasi adanya resiko yang baru maupun berubah. Sehingga,
ketika suatu resiko terjadi maka respon yang dipilih akan sesuai dan
diimplementasikan secara efektif.
Referensi :
http://www.anneahira.com/manajemen-resiko.htm
http://hesthyk.files.wordpress.com/2008/01/tugas-manajemen-resiko.doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar