Jumat, 20 April 2012

Berinvestasi



Berinvestasi

Banyak cara mencari penghasilan tambahan selain dari gaji rutin yang setiap buan kita terima. Jika Anda tidak punya banyak waktu untuk kerja sampingan, lebih baik mulai berpikir untuk mencari investasi. Investasi bisa dilakukan di berbagai instrumen, mulai dari obligasi, saham, emas, dan lain-lain. Carilah investasi yang kira-kira memberikan imbal hasil lebih tinggi dari tingkat inflasi tahunan.

Jangan sampai uang lebih Anda hanya disimpan di bank karena makin lama akan semakin habis tergerus inflasi. Bagi Anda yang belum pernah berinvestasi, banyak pertanyaan di benak anda apa yang harus kita lakukan untuk mengawali bisnis tersebut.

·         Menumbuhkan rasa percaya diri anda untuk berinvestasi
·         Merencanakan dengan pemikiran yang matang-matang
·         Memilih instrument investasi yang masuk akal dan tidak terlalu sulit untuk anda
·         Selalu lihat perkembangan yang terjadi
·         Motivasi diri anda untuk selalu yakin.


Untuk itu, kami hadirkan tujuh tips berinvestasi untuk pemula , dan sebagai berikut :
1. Berinvestasi pada Saat yang Tepat

Dalam hal ini kita harus mengetahui situasi dan kondisi untuk memulai berinvestasi. Oleh karena itu pilihlah situasi yang tepat dalam berinvestasi.jika anda telah mengetahui situasi baik tersebut. Maka anda akan mendapatkan keuntungan berinvestasi.

2. Tentukan Siklus yang Cocok dengan Anda

Mengetahui siklus yang sedang berlangsung. Sebagai contoh siklus finansial di Amerika Serikat yang sudah pernah berjaya awal tahun 80 sampai akhir 90-an sudah berakhir, kini mereka masuk ke siklus komoditas, seperti baja, minyak mentah, sawit dan sebagainya.

3. Amati Tiap Siklus, Pilih yang Terbaik

Ketika memperhatikan siklus setiap instrumen investasi, anda bisa memilih siklus mana yang siap menanjak. Sebagai contoh, jika di AS sekarang ini sedang masuk di siklus komoditas, baja sempat menjadi yang paling seksi. Sekarang baja sudah mulai turun dan siap digantikan emas. Jika anda mencermati siklus ini dengan baik, maka sudah saatnya anda masuk untuk membeli emas dengan segera.

4. Cari Instrumen Investasi yang Anda Kuasai

Memilih instrumen investasi yang anda kuasai, maksudnya jika kita memiliki kemampuan yang kita miliki kenapa gak kita kembangkan dengan cara menerapkanya dalam berbisnis.
Banyak pilihan jika anda tidak banyak memili uang anda bisa memulai berinvestasi mulai dari modal yang sedikit contohnya anda hanya memiliki uang sebesar 10 juta. Sebagai berikut :
Beli saham di pasar modal
Dengan terjun langsung ke pasar modal anda bisa memiliki saham di perusahaan-perusahaan yang anda inginkan, tinggal menunjuk broker yang profesional maka anda bisa langsung mulai. Biaya (fee) untuk broker pun tidak terlalu tinggi dan anda bisa dengan mudah melakukan diversifikasi untuk mengurangi risiko.

Reksa Dana 
Yaitu wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen
investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadanaDana ini kemudian dikelola oleh Manajer Investasi (MI) ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang ataupun efek/sekuriti lainnya.
Dari kedua definisi di atas, terdapat tiga unsur penting dalam pengertian Reksadana yaitu:
1.    Adanya kumpulan dana masyarakat, baik individu maupun institusi
2.    Investasi bersama dalam bentuk suatu portofolio efek yang telah terdiversifikasi; dan
3.    Manajer Investasi dipercaya sebagai pengelola dana milik masyarakat investor.


Logam Mulia
Dengan membeli logam mulai, contohnya emas, anda tidak perlu tertalu repot mengurusinya. Tinggal didiamkan saja maka harganya akan naik. Tapi, di tengah krisis seperti sekarang ini harganya berfluktuatif dengan cepat. Kalau anda pintar, anda bisa beli di saat murah dan jual di saat tinggi.

5. Investasi Harus Ditahan untuk Jangka Panjang

Harus ditahan untuk jangka waktu yang cukup panjang. Hal ini dilakukan untuk menepis volatilitas dan risiko kerugian. Kesalahan terbesar yang sering dilakukan investor adalah selalu terlalu siap melindungi portofolionya, sehingga sering panik ketika pasar jatuh dan melepas seluruh investasinya. Padahal, sebaiknya investor harus yakin kalau tren melemah itu hanya bagian dari siklus yang nantinya akan kembali menguat, kecuali memang siklus instrumen investasi tersebut sudah mendekati puncaknya.

6. Evaluasi Setiap Tren Investasi

Menjadi investor yang bertolak belakang, tetapi tidak melawan pasar. Contohnya, saat semua orang melakukan aksi beli, anda harus jadi penjual. Begitu juga sebaliknya, saat semua orang menjual, anda harus jadi pembeli. Seperti kata Warren Buffett, "anda harus rakus saat orang lain ketakutan, dan ketakutan saat orang lain rakus."

7. Ketahui Puncak dari Siklus Investasi Sebelum Jatuh

Sebuah investasi akan mencapai puncaknya sebelum akhirnya masuk ke tren menurun. Memang puncaknya tidak bisa dilihat oleh mata telanjang, tapi ada beberapa ciri yang bisa anda perhatikan:
·         Imbal hasil yang anda dapatkan tiba-tiba mengebut, lebih tinggi dari yang biasanya anda dapatkan dalam jangka waktu setahun. Sebentar lagi siklus investasi ini akan mencapai puncaknya.

·         Jika semua yang anda kenal, teman-teman, saudara dan tetangga membicarakan soal keuntungan hasil investasi yang didapat di instrumen yang sama dengan anda. Ciri-ciri mendekati puncaknya.

·         Jika banyak orang mulai berhenti kerja dan mengandalkan hidup hanya dengan berdagang saham di bursa lewat online trading, atau menjadi broker properti. Contoh seperti ini menunjukkan kedua instrumen investasi itu sudah mencapai siklus puncaknya, sudah saatnya anda mencari instrumen investasi baru dengan siklus yang masih muda.

            Pada inti , pada saat kita akan memulai sesuatu kita harus merencanakan dahulu bagaimana sisi positif dan negative tentang apa yang akan mau kita mulai. Dengan demikian kita dapat melihat bagaimana keuntungan yang dapat kita peroleh dari berinvestasi tersebut.